Minggu, 28 Agustus 2016

Pecinta Matematika

Hai Assalamualaikum,

Alhamdulillah masih dapat kesempatan hidup dan kembali bertemu dengan hari senin, hari dimana nabi Muhammad SAW dilahirkan, hari dimana amal-amal manusia dicatat, hari dimana pintu surga terbuka, dan masih banyak lagi keistimewaan hari senin. Lantas masih pantaskah kita bilang I HATE MONDAY?? Astaghfirullah

Masa SMP, yah itu masa yang indah karena di masa itu saya mulai mengenal yang namanya pacaran. Menurut Wikipedia, pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Sepertinya definisi pacaran menurut wikipedia itu terlalu berat dipahami oleh anak yang masih SMP, mereka hanya mengetahui apabila ada rasa suka dengan lawan jenis maka harus diikat agar orang lain tidak suka dengan orang yang kita suka. Ya sesimpel itulah pemikiran anak yang masih SMP.

Dari didikan seorang ayah yang keras dalam proses belajar alhamdulillah saya bisa mencapai yang terbaik ketika lulusan SD dan dengan mudah masuk SMP di desa saya. Bagaimana tidak mudah, banyak orang disana yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya ke SMP, bahkan banyak yang orang tuanya mampu tapi tidak ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang SMP entah dengan alasan apa, miris ya? Ya itulah yang jadi PR para pemuda untuk merubah mindset tentang pendidikan.

Saya bersekolah SMP di desa dimana tempat saya tinggal, banyak saudara yang menyarankan agar sekolah di kota saja karena pendidikan yang lebih bagus dan bla bla bla. Tetapi ayah saya punya pertimbangan sendiri bahwa dimanapun sekolahnya ketika mau belajar pasti bisa, alasan lain yaitu masa SMP adalah masa dimana anak masih butuh pengawasan dan pendidikan dari orang tua langsung sehingga diputuskanlah saya untuk bersekolah di desa saya.

Saat itu dalam hal akademis saya masih mampu bersaing dalam perebutan ranking dikelas hehe. Ya meskipun nakal di sekolah tapi masih ada lah yang bisa di banggakan dari prestasi akademik. Sewaktu kelas 7 ada teman saya yang namanya Indra dan Sindon, kami bertiga satu kelas dan kami yang paling usil dikelas hehe. Kami sehing di hukum oleh guru matematika karena rame di kelas, menirukan gaya guru, dll. Bahkan kami pernah di pukul pakai sulak dan disuruh jewer-menjewer telinga kita bertiga. Ada satu teman perempuan yang selalu kami kasih kejailan namanya Endah, dia sering kami jambak rambutnya dan kami cubit lengannya. Sungguh keterlaluan, maafkan kami Ndah hehe.

Lanjut ke kelas 8 dimana sudah mulai bisa berfikir mana yang baik dan mana yang buruk. Pada masa itu lah saya mengenal organisasi dimana saya bisa terpilih menjadi bagian dari kepengurusan OSIS. Itu adalah awal dimana saya harus belajar memikul tanggung jawab, ya meskipun masih dalam skala kecil tapi suatu saat hal tersebut pasti bermanfaat untuk kehidupan saya kedepan.

Masih di umur itu saya mulai belajar untuk bisa mengendarai motor agar bisa main kemana saja menggunakan motor, disisi lain hal tersebut juga bermanfaat ketika ibu akan belanja ke kota maka saya yang wajib mengantar beliau. Ini juga jadi sebuah tanggung jawab baru bagi saya untuk mulai membantu orang tua.

Masuk ke kelas 9 kita sudah mulai di forsir dalam persiapan UN, orang tua ketika itu merekomendasikan saya untuk les bahasa inggris dan metematika. Ya dua pelajaran yang paling saya tidak suka dan yang paling saya suka. Karena suatu hal maka les bahasa inggris di hentikan dan lebih intens ke les matematika, hasilnya alhamdulillah memuaskan.

Lulus dari SMP maka dihadapkan pilihan akan lanjut sekolah dimana nantinya. Berat rasanya untuk meninggalkan masa SMP dimana bermain dengan alam bebas tak ada gadget dll. Tapi inilah hidup dimana ada permulaan pasti ada akhir, tinggal bagaimana kita hidup di dunia selanjutnya dengan penuh syukur dan keoptimisan.

Salam Perjuangan
Akbar Wicaksono
Bandung, 29-08-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger